BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sehubungan
dengan pentingnya ilmu pengelolaan kelas bagi mahasiswa, maka perlu kiranya
ilmu pengelolaan kelas dikaji secara mendalam guna memahami dan mengkaji ilmu pengelolaan
kelas dengan benar.
Oleh
karenanya kami anggap perlu untuk membahas sedikit dari ilmu pengelolaan kelas.
Kali ini kami akan membahas tentang “Peran dan Fungsi Guru Dalam Kelas”. Untuk
penjelasan yang lebih lanjut akan kami bahas dalam bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Apakah
Pengertian dari fungsi dan peran guru dalam kelas itu ?
Jelaskan
Fungsi dan peran guru dalam kelas ?
C. Tujuan
Untuk
menjelaskan pengertian dari fungsi dan peran guru dalam kelas !
Untuk
menjelaskan fungsi dan peran guru dalam kelas !
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fungsi dan Peran Guru
1. Ngalim Purwanto
(1980:169) menegaskan fungsi guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku
yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan
dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi
tujuannya. Guru sekolah yang tugas pekerjaannya kecuali mengajar, memberikan
macam- macam ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada anak- anak juga mendidik.
2. Prey Katz menggambarkan
peran guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasehat- nasehat,
motivator, sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam
pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai- nilai, orang yang menguasai
bahan yang diajarkan. [1]
Dari beberapa definisi
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa guru bukan hanya sekedar pemberi ilmu
pengetahuan kepada murid- muridnya didepan kelas tetapi merupakan seorang
tenaga profesional yang dapat menjadikan murid mampu merencanakan, menganalisa
dan mengumpulkan masalah yang dihadapi. Guru juga harus mampu melihat serta
memperhatikan apakah para siswa benar- benar berminat terhadap apa yang telah
diberikan/digunakannya dalam menyampaikan pelajaran.
B. Fungsi Dan
Peran Guru Di Dalam Kelas
Ketika ilmu pengetahuan masih terbatas, ketika
penemuan hasil-hasil teknologi belum berkembang hebat seperti sekarang ini,
maka fungsi atau peran utama guru di sekolah adalah menyampaikan ilmu
pengetahuan sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga
harus dilestarikan. Fungsi atau peran guru sebagai pendidik di dalam kelas sangatlah
banyak, diantaranya :[2]
1. Pendidik
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, penelitian
dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu
guru harus mempunyai standart kualitas pribadi tertentu, seorang Guru juga
harus memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai
dengan nilai dan norma tersebut.
2.
Pengajar
Maksudnya guru harus membantu peserta didik yang sedang
berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk
kompetensi dan memahami materi standart yang dipelajari.
3. Pembimbing
Membimbing dalam hal ini dapat dikatakan sebagai
kegiatan menuntun anak didik dalam perkembanganya dengan jelas memberikan
langkah dan arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Peranan ini harus lebih
dipentingkan, karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak
didituntut menjadi pribadi yang baik.
4. Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan
latihan keterampilan baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru
untuk bertindak sebagai pelatih. Karena tanpa latihan seorang peserta didik
tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar, tidak akan mahir
dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan materi standart,
juga harus mampu memperhatikan perbedaan individu siswa.
5. Penasehat
Guru adalah sebagai penasehat bagi peserta didik,
bahkan bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai
penasehat. Agar guru menyadari fungsinya sebagai penasehat, maka ia harus
memahami psikologi kepribadian dan mental, akan menolong guru untuk menjalankan
fungsinya sebagai penasehat.
6. Pengelola kelas
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola
kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua anak didik dan
guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari guru.
7. Demonstrator
Melalui perannya sebagai demonstrator, guru
hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan
diajarkannya serta, senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan
kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini sangat menentukan
hasil belajar yang dicapai oleh siswanya. Untuk bahan pelajaran yang sukar
dipahami anak didik, guru harus berusaha dengan membantunya, dengan cara
memperagakan apa yang diajarkan, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan
pemahaman anak didik.[3]
8. Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana
yang buruk. Kedua nilai ini harus dipahami dalam kehidupan masyarakat. Kedua
nilai ini mungkin telah anak didik miliki dan mungkin telah mempengaruhinya,
sebelum anak didik masuk sekolah. Karena latar belakang kehidupan anak didik
yang berbeda. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai
buruk harus disingkirkan dari jiwa anak didik.[4]
9. Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi
kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik.
Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik.
Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari sejumlah teori-teori belajar yang
baik. Yang penting bukan teorinya, tapi bagaimana melepaskan masalah yang
dihadapi oleh anak didik.
10.Informator
Sebagai informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata
pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan
efektif diperlukan dari guru. Kesalahan informasi adalah racun bagi anak didik.
11.Organisator
Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang diperlukan dari
guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik,
menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya.
Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi
dalam belajar pada diri anak didik.
12.Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya
dapat mendorong anak didik agar bergairah dan active belajar. Dalam upaya
memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi
anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Motivasi dilakukan
dengan cara memperhatikan kebutuhan anak didik.
13.Inisiator
Guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan
pengajaran. Proses pembelajaran sekarang ini harus diperbaiki sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dibidang pendidikan. Bukan
mengikuti terus tanpa pencetus ide-ide inovasi bagi kemajuan pendidikan dan
pengajaran.[5]
14.Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang
berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar,
baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
15.Innovator
Yaitu guru
menterjemahkan pengalamannya yang telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna
bagi peserta didik. Dalam hal ini terdapat jurang yang luas terhadap generasi
satu ke generasi yang lain. Tugas guru adalah menterjemahkan kebijakan dan
pengalaman berharga kedalam istilah atau bahasa modernyang akan diterima oleh
peserta didik. Oleh karena itu, sebagai jembatan antara generasi tua dan
generasi muda, yang juga sebagai penerjemah pengalaman, guru harus menjadi
pribadi yang terdidik.
16.Mediator
Sebagai mediator guru
haruas memiliki pengetahuan dan pemahaman yang yang cukup tentang media
pendidikan dalam bebagai bentuk dan jenisnya, baik media non materialmaupun
materil. Media berfungsi sebagai alatkomunikasi guna mengaktifkan proses
interaksi edukatif. Keterampilan menggunakan semua media itu diharapkan dari
guru yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan pengajaran.
17.Evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik
dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek kepribadian anak
didik dan aspek penilaian jawaban anak didik ketika tes. Anak didik yang
berprestasi baik, belum tentu memiliki kepribadian yang baik.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ngalim Purwanto
(1980:169) menegaskan fungsi atau peran guru adalah terciptanya serangkaian
tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta
berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang
menjadi tujuannya.
Fungsi guru di dalam
kelas merupakan peranan guru yang harus dilakukan didalam kelas. Perkembangan
baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk
meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil
belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru
yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada
tingkat optimal.
Fungsi guru di dalam
kelas diantaranya: sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat,
pengelola kelas, demonstrator, korektor, inspirator, informator, organisator,
motifator, inisiator, fasiitator, innovator, mediator, evaluator.
A. Saran
Penulis
menyadari akan kekurangan makalah ini, maka dari itu diharapkan kepada pembaca
untuk memberi kritik atau saran yang bersifat menbangun, agar makalah ini
menjadi lebih sempurna dan baik. Sehingga dapat di pergunakan selayak mungkin.
Akhirnya
kepada Allah lah kita kembali. Mudah-mudahan makalah ini berguna bagi pembaca
dan pendengar. Amiiin…….
DAFTAR PUSTAKA
.
Syaiful Bahri, Djamarah. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Usman, Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2154729-pengertian-peran-guru/#ixzz1uEomwxfv. Diakses tanggal 09 April 2014 pukul 16:12 WIB.
http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/peran-guru-dalam-pengelolaan-kelas.html.
Diakses pada 06 April 2014 pukul 10:45 WIB.
http://masukmts.wordpress.com/2013/04/03/fungsi-atau-peran-guru-di-dalam-kelas-2/.
Diakses pada 06 April 2014 pukul 09:52 WIB.
[1] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2154729-pengertian-peran-guru/#ixzz1uEomwxfv.
Diakses tanggal 09 April 2014 pukul 16:12 WIB.
[2] Wina Sanjaya. 2008. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Cet.ke-4. Hal.21
[3] User Usman. 2002. Menjadi guru
Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet.ke-14.hlm:9.
[4] Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 43.
[5] http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/peran-guru-dalam-pengelolaan-kelas.html
(diakses pada 06 April
2014 pukul 10:45 WIB)
[6] http://masukmts.wordpress.com/2013/04/03/fungsi-atau-peran-guru-di-dalam-kelas-2/
(diakses pada 06 April
2014 pukul 09:52 WIB)