MODEL-MODEL DALAM PENGELOLAAN KELAS
1. Model Humanistic
Model humanistik menekankan pada faktor keunikan dan rasa dignity
setiap individu pebelajar. Orientasi pendekatan lebih condong ke Student
centered daripada teacher centered. Pada model ini, intervensi
pembelajar sangat dikurangi, bahkan lebih menitikberatkan pada partisipasi
aktif pebelajar dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Model Demokratik
Model demokratis juga sangat menghargai perbedaan hak-hak
individual pebelajar, dan bahkan menekankan pada pentingnya kebebasan bersuara.
Pada model ini, para pebelajar diberikan hak dan kesempatan untuk
berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan mengelola kelas mereka.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan adalah relatively student centered. Pada saat yang sama pula, peran pembelajar
dalam pengelolaan kelas juga besar.
3. Model Behavioristik
Model behavioristik pada pengelolaan kelas menekankan pada peran
vital pembelajar dan arahan atau intruksi dari pembelajar. Hal ini didasarkan
atas kenyakinan bahwa perilaku menyimpang merupakan hasil dari kegagalan untuk
mempelajari perilaku yang diinginkan. Model ini menganjurkan adanya atau
diberlakukannya konsekwensi-konsekwensi perilaku dalam usaha meminimalisasi
masalah di kelas. Titik tekan model behavioristik adalah pada modifikasi
perilaku yang dianggap sebagai aspek korektif. Dengan demikian, jika ada
perilaku yang menyimpang, maka perlu dilakukan koreksi dengan tujuan untuk
meminimalisasi atau merubah perilaku tersebut.
4. Model Konstruktivis
Model ini merupakan terjemahan dari konsep DePorter (2000) yaitu
sebagai pancaran dari aliran konstruktivis, tentunya model ini lebih berpihak
pada pendekatan pembelajaran Student Centered seperti pada model
humanistic dan model demokratik.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri, Syaiful, Dkk. 2002. Strategi Belajar Mengajar 1.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azhar, Imam. 2013. Pengelolaan Kelas Dari Teori ke Praktek.
Yogyakarta: Insyira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar