Minggu, 15 Juni 2014

8 Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru



8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG GURU
Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini (keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola pembelajaran, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan). Padahal 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena menyangkut efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, 8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas di kegiatan belajar dan mengajar, yakni :
1.    Ketrampilan Bertanya
Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa ini menunjukan adanya interaksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan.
Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah :
a.    Menimbulkan rasa keingintahuan.
b.    Merangsang fungsi berpikir.
c.    Mengembangkan keterampilan berpikir.
d.   Memfokuskan perhatian siswa.
e.    Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.
f.     Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya.
g.    Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik.
Komponen-komponen dalam ketrampilan bertanya, antara lain :  Pengungkapan pertanyaan secara jelas, Pemberian acuan, Pemusatan, Pemindahan giliran, Penyebaran, Pemberian waktu berfikir, Pemberian tuntunan.
Prinsip-prinsip dalam keterampilan bertanya, antara lain : kehangatan dan keantusiasan, menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sekaligus menjawab pertanyaan sendiri, memberikan waktu berfikir.
2. Ketrampilan Memberikan Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya.
Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan.
Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri.
Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan, adalah : kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan, hindari respon negatif, penguatan harus bervariasi, sasaran penguatan harus jelas, penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul.
3. Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
a.    Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran, antara lain : 
1.    Hubungan dengan Kelas.
Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka.
2.    Menghubungkan Pelajaran. 
Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar.
3.    Menguraikan Pelajaran. 
Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.
b. Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran, antara lain : 
1.    Merangkum Pelajaran.
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut.
2. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. 
3.    Bangkitkan minat
Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. 
4.    Memberikan tugas
Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.
4. Keterampilan Mengadakan Variasi
Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, Yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran. Adapun komponen-komponennya, antara lain : Variasi dalam cara/gaya mengajar guru, variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran, variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
5. Keterampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Adapun komponen-komponenya, antara lain : Merencanakan pesan yang disampaikan, menggunakan contoh-contoh, menjelaskan penjelasan yang paling penting, mengajukan pertanyaan kepada peserta didiktentang materi yang belum dipahami.
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok yang bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Adapun komponen-komponenya, antara lain : memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topic diskusi, memperluas masalah, menganalisis pendapat peserta didik, meluruskan alur berpikir peserta didik, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, dan menutup diskusi.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Adapun prinsip-prinsip dan komponen-komponennya, anatara lain : Prefentif adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran, dan Represif adalah berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 sampai 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah kemampuan guru dalam menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik. Adapun komponen-komponen dan prinsip-prinsipnya, anatara lain : keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Imam. 2013. Pengelolaan Kelas; Dari Teoritis Ke Praktis. Yogyakarta: Insyira.
Asril, Zainal. Micro Teaching. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Http://Ilham27. Wordpress. Com. Keterampilan_Dasar_Mengajar. Diakses Pada Tanggal 15                    Maret 2014. Pukul 14:00 WIB.
Http://Totongsutrisna. Blogspot. Com. Keterampilan_Dasar_Seorang_Guru. Html. Diakses Pada Tanggal 15 Maret 2014. Pukul 16:25 WIB.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar