8 KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG GURU
Pada kenyataannya
dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan
mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini (keterampilan
bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola
pembelajaran, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan). Padahal
8 (delapan) keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena
menyangkut efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran, 8 (delapan) keterampilan
dasar bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas di kegiatan belajar dan
mengajar, yakni :
1. Ketrampilan Bertanya
Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan
informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses
pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa ini menunjukan
adanya interaksi dikelas yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan
lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti
atau relevan dengan topik yang dibicarakan.
Tujuan guru mengajukan
pertanyaan anatra lain adalah :
a. Menimbulkan rasa
keingintahuan.
b. Merangsang fungsi
berpikir.
c. Mengembangkan
keterampilan berpikir.
d. Memfokuskan perhatian
siswa.
e. Mendiagnosis kesulitan
belajar siswa.
f. Menkomunikasikan
harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya.
g. Merangsang terjadinya
diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai
subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru
pemula maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik
guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat
menggugah perhatian siswa atau peserta didik.
Komponen-komponen dalam
ketrampilan bertanya, antara lain : Pengungkapan pertanyaan secara
jelas, Pemberian acuan, Pemusatan, Pemindahan giliran, Penyebaran, Pemberian
waktu berfikir, Pemberian tuntunan.
Prinsip-prinsip dalam
keterampilan bertanya, antara lain : kehangatan dan keantusiasan,
menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sekaligus menjawab pertanyaan
sendiri, memberikan waktu berfikir.
2. Ketrampilan
Memberikan Penguatan
Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam
kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan
verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan
nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan
lain-lainnya.
Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan
negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara
perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan
perilaku dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak
menyenangkan.
Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar,
membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri.
Komponen dan
Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan, adalah : kehangatan dan
keantusiasan, kebermaknaan, hindari respon negatif, penguatan harus bervariasi,
sasaran penguatan harus jelas, penguatan harus diberikan segera setelah
perilaku yang diharapkan muncul.
3. Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
a. Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan
jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada
metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum
mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan
pelajaran.
Komponen-komponen dan
prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran, antara lain :
1. Hubungan dengan Kelas.
Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya.
Hal tersebut dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan.
Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid dan
pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan
kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid
dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan
metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa
murid untuk memusatkan perhatian mereka.
2. Menghubungkan Pelajaran.
Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran
baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan.
Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik
perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran
tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh
dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid
seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar.
3. Menguraikan
Pelajaran.
Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai
dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu
pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid
yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan
pelajaran itu.
b. Menutup Pelajaran
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan
dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang
tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit.
Komponen-komponen dan
prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran, antara lain :
1. Merangkum Pelajaran.
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang
sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas
atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal
yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran
tersebut.
2. Menyampaikan Rencana
Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang
tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan
kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat
merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah
pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di
mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang.
3. Bangkitkan minat
Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan
penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan
satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri
sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab
berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan
penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran
berikutnya dengan tidak sabar.
4. Memberikan tugas
Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap
guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan
semangat para anggota kelas.
4. Keterampilan
Mengadakan Variasi
Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan
perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, Yang dimaksudkan untuk
memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama
guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk mengurangi
kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran. Adapun
komponen-komponennya, antara lain : Variasi dalam cara/gaya mengajar guru,
variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran, variasi pola interaksi dan
kegiatan siswa.
5. Keterampilan
Menjelaskan
Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi
secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya
hubungan yang satu dengan yang lainnya. Adapun komponen-komponenya, antara lain
: Merencanakan pesan yang disampaikan, menggunakan contoh-contoh,
menjelaskan penjelasan yang paling penting, mengajukan pertanyaan kepada
peserta didiktentang materi yang belum dipahami.
6. Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja
sama kelompok yang bertujuan untuk memecahkan suatu permasalahan, mengkaji
konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Adapun komponen-komponenya, antara lain
: memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topic diskusi,
memperluas masalah, menganalisis pendapat peserta didik, meluruskan alur
berpikir peserta didik, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
diskusi, dan menutup diskusi.
7. Keterampilan Mengelola
Kelas
Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan
dalam proses belajar mengajar. Adapun prinsip-prinsip dan komponen-komponennya,
anatara lain : Prefentif adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru
dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran, dan Represif
adalah berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan
dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan
kondisi belajar yang optimal.
8. Keterampilan
Mengajar Kelompok Kecil Dan Perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani
kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta
didik berkisar antara 3 sampai 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap
kelompoknya sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran
individual adalah kemampuan guru dalam menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur
dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan
tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik. Adapun
komponen-komponen dan prinsip-prinsipnya, anatara lain : keterampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan
membimbing dan memudahkan belajar, keterampilan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, dan keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Imam. 2013. Pengelolaan
Kelas; Dari Teoritis Ke Praktis. Yogyakarta: Insyira.
Asril, Zainal. Micro
Teaching. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Http://Ilham27. Wordpress. Com. Keterampilan_Dasar_Mengajar. Diakses Pada
Tanggal 15 Maret 2014.
Pukul 14:00 WIB.
Http://Totongsutrisna. Blogspot. Com. Keterampilan_Dasar_Seorang_Guru. Html.
Diakses Pada Tanggal 15 Maret 2014. Pukul 16:25 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar