Minggu, 15 Juni 2014

hakikat dan tujuan pengelolaan kelas



1. HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata Pengelolaan dan Kelas. Pengelolaan dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Management, yang artinya serangkaian kegiatan meliputi : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengkoordinasian, Pengawasan Dan Penilaian.
Sedangkan, Kelas itu sendiri mempunyai pengertian tersendiri yaitu sebuah ruangan sebagai tempat berkumpulnya siswa untuk mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif. Kelas bukanlah semata-mata suatu ruangan tempat belajar mengajar antara guru dengan murid, serta bukan hanya suatu bangunan fisik yang terdiri atas peralatan belajar mengajar. Tetapi lebih dari itu, kelas merupakan suatu organisasi kecil yang unik dalam pendidikan.
Berikut definisi Pengelolaan Kelas menurut para ahli :
1. Menurut Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan.
2. Menurut Weber ( dalam Winataputra, 1998; 5-6 ) ada beberapa pengertian pengelolaan kelas menurut pendekatan sebagai berikut :
a. Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk mendorong munculnya tingkah laku  siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan.
b. Pendekataan Iklim Sosio-emosional, pengelolaan kelas adalah merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang sehat, baik anatara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.
c. Pendekatan Proses Kelompok, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan, mengembangkan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
3. Menurut pendapat lain, pengelolaan kelas merupakan cara-cara yang ditempuh guru dalam menciptakan lingkungan kelas agar tidak terjadi kekacauan dan memberi kesempatan pada siswa untuk mencapai tujuan akademis dan sosial.
Dari pengertian pengelolaan kelas diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas merupakan serangkaian kegiatan yang ditunjukkan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa ynag diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan suasana Sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif, atau secara singkat pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menciptakan, memelihara dan mengembangkan suasana belajar yang kondusif.
2. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN KELAS
Pembelajar memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di kelas. Pembelajar sangat berperan dalam membantu perkembangan potensi pebelajar untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas, pembelajar melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan membelajarkan dan kegiatan mengelola kelas.
Kegiatan membelajarkan berarti menemukan preskripsi-preskripsi baru untuk membuat pebelajar dapat belajar atau to make someone learn. Dalam bahasa Degeng ( 2000 ) “mengajar bagaikan tukang bersih sungai”. Artinya mengajar bukanlah “memindahkan pengetahuan dari seorang pembelajar kepada orang yang belajar (pebelajar)” melainkan lebih kepada upaya menata lingkungan agar pebelajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidak-menentuan, atau upaya membuat pebelajar bisa dan mau belajar. Dengan bantuan guru sebagai pembelajar, para pebelajar akan mengetahui bagaimana cara belajar, dan memahami apa yang dipelajari untuk selanjutnya mereka mendapatkan  pengetahuan baru, dan pada suatu waktu mampu mengungkapkan kembali pengetahuannya tersebut.
Mengajar adalah upaya mencari dan membuat preskripsi-preskripsi baru, sekaligus mengganti preskripsi lama yang sudah tidak baik, agar proses belajar terus berlangsung secara menyenangkan dan memberdayakan dalam semua waktu dan tempat, sehingga pebelajar dengan sendirinya akan tergerak untuk meningkatkan belajarnya atau apa yang disebut Zimmerman (1990), disebut Self Regulated Learning (SRL). Dengan munculnya Self Regulated Learning pada diri pebelajar, maka akan terjadi beberapa upaya, yaitu upaya untuk mengontrol perilaku, motivasi, dan kognisinya.
Kegiatan guru yang selanjutnya adalah kegiatan mengelolah kelas, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar pebelajar termasuk komponen pembelajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelum pembelajran dilaksanakan.
Jadi pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas, melainkan juga mengelola berbagai hal yang tercakup dalam komponen pembelajaran. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas yang kondusif. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Efektif berarti tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan yang dibuat secara tepat. Efisien berarti pencapaian tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan dengan lebih cepat. Bahkan hasil dari pendidikan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknya kelas dikelolah dengan baik, profesional, dan harus terus-menerus dalam perbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar