1. HAKIKAT PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata Pengelolaan
dan Kelas. Pengelolaan dalam bahasa Inggris diistilahkan
sebagai Management, yang artinya serangkaian kegiatan meliputi : Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, Pengkoordinasian, Pengawasan Dan Penilaian.
Sedangkan, Kelas itu sendiri mempunyai pengertian tersendiri yaitu sebuah
ruangan sebagai tempat berkumpulnya siswa untuk mengikuti dan menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar yang kreatif. Kelas bukanlah semata-mata suatu
ruangan tempat belajar mengajar antara guru dengan murid, serta bukan hanya
suatu bangunan fisik yang terdiri atas peralatan belajar mengajar. Tetapi lebih
dari itu, kelas merupakan suatu organisasi kecil yang unik dalam pendidikan.
Berikut definisi Pengelolaan Kelas menurut para ahli :
1. Menurut Suharsimi
Arikunto, Pengelolaan Kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
penanggungjawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi
yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang
diharapkan.
2. Menurut Weber (
dalam Winataputra, 1998; 5-6 ) ada beberapa pengertian pengelolaan kelas
menurut pendekatan sebagai berikut :
a. Pendekatan
Modifikasi Tingkah Laku, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan guru untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan
tingkah laku siswa yang tidak diharapkan.
b. Pendekataan Iklim
Sosio-emosional, pengelolaan kelas adalah merupakan serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang sehat, baik
anatara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.
c. Pendekatan Proses
Kelompok, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru
untuk menciptakan, mengembangkan dan memelihara organisasi kelas yang produktif
dan efektif.
3. Menurut pendapat
lain, pengelolaan kelas merupakan cara-cara yang ditempuh guru dalam
menciptakan lingkungan kelas agar tidak terjadi kekacauan dan memberi
kesempatan pada siswa untuk mencapai tujuan akademis dan sosial.
Dari pengertian pengelolaan kelas diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan kelas merupakan serangkaian kegiatan yang ditunjukkan untuk
mendorong munculnya tingkah laku siswa ynag diharapkan dan menghilangkan
tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal
yang baik dan suasana Sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan
memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif, atau secara singkat
pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menciptakan,
memelihara dan mengembangkan suasana belajar yang kondusif.
2. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN KELAS
Pembelajar memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di kelas. Pembelajar sangat berperan dalam membantu perkembangan
potensi pebelajar untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam
kelas, pembelajar melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan membelajarkan
dan kegiatan mengelola kelas.
Kegiatan membelajarkan berarti menemukan preskripsi-preskripsi baru untuk
membuat pebelajar dapat belajar atau to make someone learn. Dalam bahasa
Degeng ( 2000 ) “mengajar bagaikan tukang bersih sungai”. Artinya mengajar
bukanlah “memindahkan pengetahuan dari seorang pembelajar kepada orang yang
belajar (pebelajar)” melainkan lebih kepada upaya menata lingkungan agar
pebelajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidak-menentuan,
atau upaya membuat pebelajar bisa dan mau belajar. Dengan bantuan guru sebagai
pembelajar, para pebelajar akan mengetahui bagaimana cara belajar, dan memahami
apa yang dipelajari untuk selanjutnya mereka mendapatkan pengetahuan baru, dan pada suatu waktu mampu
mengungkapkan kembali pengetahuannya tersebut.
Mengajar adalah upaya mencari dan membuat preskripsi-preskripsi baru,
sekaligus mengganti preskripsi lama yang sudah tidak baik, agar proses belajar
terus berlangsung secara menyenangkan dan memberdayakan dalam semua waktu dan
tempat, sehingga pebelajar dengan sendirinya akan tergerak untuk meningkatkan
belajarnya atau apa yang disebut Zimmerman (1990), disebut Self Regulated
Learning (SRL). Dengan munculnya Self Regulated Learning pada diri
pebelajar, maka akan terjadi beberapa upaya, yaitu upaya untuk mengontrol
perilaku, motivasi, dan kognisinya.
Kegiatan guru yang selanjutnya adalah kegiatan mengelolah kelas, yaitu
proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar pebelajar
termasuk komponen pembelajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara
optimal guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelum
pembelajran dilaksanakan.
Jadi pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik
dan rutinitas, melainkan juga mengelola berbagai hal yang tercakup dalam
komponen pembelajaran. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan
dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas yang kondusif. Sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Efektif berarti
tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan yang dibuat secara tepat. Efisien
berarti pencapaian tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan
dengan lebih cepat. Bahkan hasil dari pendidikan secara keseluruhan sangat
ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknya
kelas dikelolah dengan baik, profesional, dan harus terus-menerus dalam
perbaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar